Back

Emas dapat Mengalami Volatilitas setelah Rilis Data Inflasi PCE

  • Emas kemungkinan akan mengalami peningkatan volatilitas setelah data inflasi PCE AS dirilis pada hari Jumat.
  • PCE yang lebih rendah akan mendukung logam kuning karena itu, pada gilirannya, akan menghasilkan suku bunga yang lebih rendah – sebuah keuntungan bagi Emas yang tidak memberikan imbal hasil.
  • XAU/USD telah menembus di atas garis tren utama, semakin membatalkan pola topping H&S bearish yang telah terbentuk.

Emas (XAU/USD) sedikit lebih rendah, diperdagangkan di $2.320 pada hari Jumat, menjelang data ekonomi utama minggu ini, Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi/Personal Consumption Expenditures (PCE) AS untuk bulan Mei.

PCE adalah pengukur inflasi yang disukai Federal Reserve (The Fed) AS, dan karena The Fed bertanggung jawab dalam menetapkan suku bunga, hasilnya dapat mempengaruhi arah laju inflasi.

Emas adalah aset tanpa bunga sehingga tingkat suku bunga mempengaruhi nilainya. Suku bunga yang lebih tinggi membuat Emas kurang menarik bagi para investor, sedangkan suku bunga yang lebih rendah justru sebaliknya.

Emas Mungkin Mengalami Volatilitas dari Data PCE

Emas kemungkinan akan mengalami volatilitas setelah data PCE AS dirilis pada pukul 12:30 GMT (19:30 WIB). Estimasi konsensus adalah inflasi PCE turun ke 2,6% tahunan (YoY) di bulan Mei dari 2,7% di bulan April, dan tidak berubah di 0,0% bulanan (MoM) setelah naik 0,3% di bulan April.

PCE Inti diprakirakan turun ke 2,6% dari sebelumnya 2,8% YoY dan 0,1% dari 0,2% MoM.

“Para ekonom AS kami berpendapat bahwa PCE inti akan naik +0,17% (MoM), berdasarkan data IHK dan IHP yang telah kita lihat. Pada gilirannya, itu akan menurunkan tingkat tahunan ke 2,63% (YoY), terendah dalam tiga tahun terakhir,” kata Jim Reid, Global Head of Macro di Deutsche Bank.

Para Pejabat The Fed Terdengar Lebih Optimis

Komentar dari para pejabat The Fed pada prospek suku bunga juga mempengaruhi harga Emas, dan komentarnya beragam pada hari Kamis.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan The Fed telah mulai memprakirakan penurunan suku bunga di masa depan, yang mengindikasikan rencana yang lebih konkrit daripada ketergantungan pada data yang tidak jelas seperti komentar para pejabat The Fed sebelumnya.

Bostic memprakirakan penurunan suku bunga pada kuartal keempat kemungkinan akan diikuti oleh penurunan empat perempat poin pada tahun 2025, dan menambahkan bahwa ketika The Fed mulai menurunkan suku bunga, ini akan menjadi “yang pertama dalam serangkaian penurunan suku bunga; itulah alasan untuk bersabar.”

Bostic juga menepis kekhawatiran terhadap melemahnya pasar tenaga kerja, dengan mengatakan, “Perusahaan-perusahaan mengatakan mereka tidak melihat adanya jurang pemisah dalam pasar tenaga kerja.”

Tantangan lain yang dihadapi The Fed adalah tingginya inflasi di sektor jasa. Namun, ada tanda-tanda inflasi di sektor ini juga mendingin, menurut Presiden Fed Atlanta.

Namun rekannya, anggota Dewan Gubernur Fed Michelle Bowman, lebih berhati-hati pada hari Kamis, dengan mengatakan, “The Fed belum berada pada titik di mana mereka dapat mempertimbangkan untuk melakukan penurunan suku bunga.”

Pengukur berbasis pasar untuk apa yang akan dilakukan The Fed selanjutnya sedikit lebih optimis, dengan melihat kemungkinan yang relatif tinggi yaitu sekitar 64% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada (atau sebelum) pertemuan The Fed di bulan September. Estimasi berasal dari FedWatch tool dari CME, yang menghitung peluang menggunakan nilai Fed Funds futures 30-hari.

Prospek Emas dalam Jangka Lebih Panjang Terlihat Cerah

Prospek Emas dalam jangka panjang tetap positif menurut sebagian besar analis. Ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah, Ukraina, akibat perubahan iklim dan tantangan ekonomi yang didorong oleh teknologi, merupakan faktor risiko yang mendorong permintaan Emas sebagai aset safe haven.

Emas juga memiliki hubungan yang kompleks dengan Dolar AS (USD). Meskipun penguatan Dolar AS berdampak negatif pada Emas karena dihargai dalam USD, kasus tersebut juga telah meningkatkan permintaan dari bank-bank sentral Asia sebagai lindung nilai terhadap devaluasi mata uang mereka terhadap Dolar AS.

Konfederasi perdagangan BRICS juga menggunakan Emas sebagai pengganti Dolar AS sebagai media utama perdagangan global. Mengingat posisinya sebagai penyimpan nilai yang stabil dan aman, Emas adalah alternatif yang paling dapat diandalkan sebagai alat pertukaran antar negara dengan mata uang domestik yang berbeda dan seringkali volatil.

“Negara-negara lain sedang berusaha memastikan mereka tidak terlalu bergantung pada Dolar AS. Bagi mereka, emas menawarkan peluang lain untuk memiliki aset yang masih merupakan penyimpan nilai yang cukup signifikan,” kata Joy Yang, Kepala Manajemen Produk & Pemasaran Indeks di MarketVector Indexes, dalam wawancara baru-baru ini dengan Kitco News.

Yang berpendapat “tren global” ini akan mendorong harga emas lebih tinggi di masa depan – kembali ke $2.400, meskipun yang paling berpengaruh adalah keputusan The Fed yang pada akhirnya mulai menurunkan suku bunga.

Analisis Teknis: Emas Menembus di Atas Garis Tren, semakin Membuat H&S Tidak Valid

Emas kembali menembus garis tren menurun yang menghubungkan “Head” dan “Shoulder Kanan” dari pola bearish Head and Shoulder (H&S) yang terbentuk pada logam mulia selama bulan April, Mei, dan Juni.

Grafik Harian XAU/USD

XAUUSD
Meskipun penembusan telah membatalkan kasus pembentukan pola pembalikan H&S yang ortodoks, masih mungkin terbentuk pola toppingmulti-shouldered” yang lebih kompleks yang mungkin masih terbukti bearish. Namun secara keseluruhan, kemungkinannya lebih rendah.

Jika penembusan garis tren naik bertahan, Emas kemungkinan akan naik ke level $2.369 (tertinggi 21 Juni). Penembusan di atasnya akan menjadi tanda yang lebih bullish, dengan target berikutnya di $2.388, tertinggi 7 Juni.

Alternatifnya, dengan asumsi neckline pola topping yang dikompromikan di $2.279 ditembus, pembalikan ke bawah mungkin masih terjadi, dengan target konservatif di $2.171 dan target kedua di $2.105 – rasio tinggi pola 0,618 dan rasio tinggi penuh dari pola diekstrapolasi ke bawah.

Terdapat risiko bahwa tren saat ini akan bergerak sideways baik dalam jangka pendek maupun menengah. Dalam jangka panjang, Emas masih dalam tren naik.

Indeks Harga Konsumen (Tahunan) Itali Juni Keluar Sebesar 0.8%, Di Bawah Harapan (1%)

Indeks Harga Konsumen (Tahunan) Itali Juni Keluar Sebesar 0.8%, Di Bawah Harapan (1%)
Baca lagi Previous

Harga Perak Hari ini: Perak Naik, Menurut Data FXStreet

Harga Perak (XAG/USD) naik pada hari Jumat, menurut data FXStreet. Perak diperdagangkan di $29,28 per troy ounce, naik 1,04% dari $28,98 pada hari Kamis.
Baca lagi Next