Back

GBP/JPY Bertahan di Dekat 194,50 setelah Penjualan Ritel Inggris yang Mengecewakan, IMP Dinanti

  • GBP/JPY mungkin akan melemah karena Penjualan Ritel Inggris turun 0,7% MoM di bulan Oktober, melebihi ekspektasi penurunan 0,3%.
  • Survei Reuters mengindikasikan bahwa 56% ekonom mengantisipasi kenaikan suku bunga BoJ di bulan Desember.
  • Gubernur Kazuo Ueda menyebutkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut, menyoroti dampak Yen terhadap stabilitas ekonomi dan harga.

GBP/JPY tetap stabil di sekitar 194,50 selama awal jam-jam Eropa, menyusul angka Penjualan Ritel Inggris untuk bulan Oktober yang lebih rendah dari prakiraan yang dirilis pada hari Jumat. Para pedagang saat ini berfokus pada angka Indeks Manajer Pembelian (IMP) S&P Global Inggris yang akan dirilis hari ini.

Penjualan Ritel Inggris turun 0,7% bulan ke bulan di bulan Oktober, secara signifikan melebihi ekspektasi penurunan 0,3% dan membalikkan kenaikan 0,1% sebelumnya. Secara tahunan, Penjualan Ritel tumbuh 2,4%, kurang dari kenaikan 3,4% yang diantisipasi dan pembacaan sebelumnya sebesar 3,2%.

Pasangan GBP/JPY menghadapi tantangan selama sesi Asia karena Yen Jepang (JPY) menguat menyusul hasil survei Reuters mengenai ekspektasi untuk Bank of Japan (BoJ). Menurut survei tersebut, 56% ekonom mengantisipasi BoJ akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Desember, didorong oleh depresiasi JPY dan membaiknya kondisi ekonomi.

Selain itu, Gubernur Kazuo Ueda menekankan perlunya mengatasi dampak Yen terhadap stabilitas ekonomi dan harga, dan mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Selain itu, pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba sedang mempertimbangkan paket stimulus senilai $90 milyar yang bertujuan untuk meringankan beban kenaikan harga-harga rumah tangga.

Data terbaru menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen Nasional (IHK) Jepang melambat ke level terendah dalam sembilan bulan terakhir yaitu 2,3% tahun ke tahun di bulan Oktober. Demikian pula, IHK inti tahunan, yang tidak termasuk makanan segar, juga turun menjadi 2,3%, level terendah dalam enam bulan terakhir, sedikit di atas prakiraan 2,2%.

Selain itu, Indeks Manajer Pembelian Jasa (IMP) Jibun Bank Jepang meningkat menjadi 50,2 di bulan November, naik dari 49,7 di bulan Oktober, yang merupakan level terendah dalam empat bulan. Namun, IMP Manufaktur secara tak terduga turun menjadi 49,0 di bulan November, angka terendah sejak Maret, turun dari 49,2 di bulan Oktober, meleset dari ekspektasi pasar sebesar 49,5.

Indikator Ekonomi

Penjualan Ritel (Bln/Bln)

Data Penjualan Ritel, yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional setiap bulan, mengukur volume penjualan barang oleh pengecer di Inggris Raya secara langsung kepada konsumen akhir. Perubahan dalam Penjualan Ritel diikuti secara luas sebagai indikator pengeluaran konsumen. Perubahan persentase mencerminkan tingkat perubahan dalam penjualan tersebut, dengan pembacaan YoY membandingkan volume penjualan pada bulan referensi dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Secara umum, pembacaan yang tinggi dipandang sebagai bullish bagi Pound Sterling (GBP), sementara pembacaan yang rendah dipandang sebagai bearish.

Baca lebih lanjut

Rilis terakhir: Jum Nov 22, 2024 07.00

Frekuensi: Bulanan

Aktual: -0.7%

Konsensus: -0.3%

Sebelumnya: 0.3%

Sumber: Office for National Statistics

BRIS Naik Lebih dari 4% ke 2.840, Membalikkan Penurunan Dua Hari Sebelumnya

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) diperdagangkan di 2.820, naik 4,83% pada saat penulisan.
Baca lagi Previous

EUR/GBP Menguat di Atas 0,8300 setelah Data Penjualan Ritel Inggris yang Suram

Pasangan mata uang EUR/GBP mendapatkan momentum mendekati 0,8330 selama awal sesi Eropa hari Jumat. Pound Sterling (GBP) melemah setelah rilis data Penjualan Ritel Inggris untuk bulan Oktober. Kemudian pada hari Jumat, para pedagang menunggu Indeks Manajer Pembelian (IMP) HCOB Zona Euro awal dan pidato Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Lagarde untuk mendapatkan dorongan baru. Data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) pada hari Jumat menunjukkan bahwa Penjualan Ritel Inggris turun 0,7% bulan ke
Baca lagi Next