Aset Apa yang Mengalami Kenaikan Terbesar di 2021? – Deutsche Bank

Tidak seperti 5 tahun sebelumnya, ketika umumnya ada kenaikan dan penurunan seragam di beberapa kelas aset, 2021 adalah tahun yang luar biasa dengan jumlah pemenang dan pecundang yang kira-kira sama. Logam mulia dan obligasi sovereign keduanya melemah, dan aset EM sebagian besar kesulitan, ekonom di Deutsche Bank melaporkan.

Logam mulia

“Setelah kinerja terkuatnya dalam satu dekade pada tahun 2020, emas turun -3,6% pada tahun 2021, menandai kinerja tahunan terburuk sejak 2015. Perak (-11,7%) menunjukkan kinerja yang lebih lemah, yang juga merupakan penurunan terbesar sejak tahun 2015, sementara yang lain termasuk paladium (-22,2%) dan platinum (-9,6%) juga melemah.”

Obligasi Sovereign

“Obligasi sovereign memulai tahun dengan lemah dan kesulitan untuk memulihkan penurunan mereka sepanjang tahun, tidak terbantu oleh stimulus besar-besaran yang muncul di awal. Treasuries AS (-2,5%) dan gilt Inggris (-5,2%) keduanya mencatat total return tahunan negatif pertama mereka sejak 2013, sementara sovereign UE (-3,4%) mengalami kinerja negatif pertama mereka sejak 2006."

Aset EM

“Dalam ekuitas, mereka tidak berbagi kenaikan yang terlihat di pasar maju, dengan indeks MSCI EM turun -2,5% dibandingkan tahun 2021. Tindakan keras peraturan di Tiongkok merugikan sejumlah sektor di sana, dan ada kekhawatiran terhadap pasar properti dan khususnya Evergrande Group Tiongkok. Sejumlah mata uang EM juga kesulitan secara signifikan, termasuk Lira Turki (-44,2%) dan Peso Argentina (-18,5%), meskipun diakui tidak dibantu oleh kinerja dolar AS yang lebih baik (+6,4%).